Sistem
informasi adalah suatu sistem yang menyediakan informasi untuk manajemen dalam
mengambil keputusan dan juga untuk menjalankan operasional perusahaan, di mana
sistem tersebut merupakan kombinasi dari orang-orang, teknologi informasi dan
prosedur-prosedur yang tergorganisasi.
System Informasi
Menurut Para Ahli
a. Pengertian
sistem informasi menurut John F. Nash
Sistem Informasi
adalah kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur
dan pengendalian yang bermaksud menata jaringan komunikasi yang penting, proses
atas transaksi-transaksi tertentu dan rutin, membantu manajemen dan pemakai intern
dan ekstern dan menyediakan dasar pengambilan keputusan yang tepat.
b. Pengertian
sistem informasi menurut Henry Lucas Sistem
Informasi adalah
suatu kegiatan dari prosedurprosedur yang diorganisasikan, bilamana dieksekusi
akan menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan
pengendalian di dalam organisasi.
PENGERTIAN
SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT
- SIM adalah perangkat prosedur yang terorganisasi apabila dijalankan akan memberikan umpan balik dan informasi kepada manajemen tentang masukan, proses, dan keluaran dari suatu siklus manajemen, yaitu perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengendalian.
- SIM merupakan sebuah sistem mesin pemakai yang terintegrasi yang menyediakan informasi untuk menunjang operasi manajemen dan fungsi-fungsi pengambilan keputusan di dalam sebuah organisasi. Sistem tersebut memanfaatkan perangkat keras dan lunak komputer, dan prosedur-prosedur manual;model-model untuk analisis, perencanaan, pengawasan, dan pengambilan keputusan; dan suatu “database” (Gordon B.Davis dan Margareth H.Olson).
- Management Information System is a spesifically designed communication system in which data are gathered, stored, analyzed, formulated, and reported to manager (Rakich-Longest-Darr).
Sebagian besar rumah sakit di Indonesia masih mengandalkan sistem
informasi manajemen rumah sakit yang berbasis pada aplikasi untuk menunjang
kegiatan transaksi administratif. Penelitian dan pengembangan SIMRS merupakan
salah satu prioritas di Minat Simkes. Beberapa mahasiswa Simkes telah meneliti
kondisi SIMRS, ada pula yang pernah merancang model aplikasi dokumentasi asuhan
keperawatan. Secara umum, SIMRS meliputi beberapa modul yang terdiri dari:
- Registrasi pasien
- Sistem antrian
- Manajemen rawat jalan
- Manajemen unit penunjang
- Manajemen rawat inap
- Farmasi dan inventory logistik rumah sakit
- Billing sistem dan akuntansi
- Manajemen sumber daya rumah sakit
- Sistem pelaporan medical error
- Manajemen rekam medis
- Sistem informasi eksekutif
Tujuan system informasi adalah identifikasi masalah meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan, meningkatkan ketepatan dan kecepatan pengambilan
keputusan, meningkatkan fungsi perencanaan, pemantauan, pengendalian, dan
evaluasi organisasi. Mengukur, mengendalikan, menganalisa penggunaan sumber
daya dan produktifitas, efisiensi dan efektifitas, meningkatkan komunikasi
intern dan ekstern organisasi, penyusunan laporan intern dan ekstern riset dan
pendidikan.
Kategori SIM RS
1. Sistem Informasi Administrasi dan keuangan
2. Sistem Informasi medis-klinis
Penyaiian informasi - Efisiensi biaya - Ketenagaan
Utilisasi pelayanan penunjang Struktur biaya
STRUKTUR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Robert V.Head
Piramid atau Limas berdasarkan hirarki perencanaan
dan aktivitas manajemen > Perencanaan strategis(Strategic planning) Kegiatan
manajemen tingkat atas > Pengendalian manajemen serta perencanaan taktikal(management
control) Inti kegiatan manajemen tingkat menengah Pengendalian
operasional(Operasional control) dilaksanakan manajemen tingkat bawah.
Struktur sistem informasi manajemen dalam bentuk
piramid: MIS untuk perencanaan strategis&kebijaksanaan &pengambilan
keputusan. Selain itu juga untuk perencanaan taktikal dan poengambilan
keputusan.
Di
bidang kesehatan terutama Rumah Sakit
sangat membutuhan Sistem Informasi Manajemen untuk meningkatkan kualitas
pelayanan bagi.
Berikut
hal-hal yang harus diperhatikan agar Sistem Informasi Manajemen yang dibuat
dapat teraplikasikan dengan sukses :
1. Development Master Plan, cetak
biru pembangunan harus dirancang dengan baik mulai dari survei awal hingga
berakhirnya implementasi, yang perlu diperhatikan adalah terlibatnya faktor
pengalaman dalam membangun pekerjaan yang sama, serta peran serta semua bagian
dalam organisasi dalam mensukseskan Sistem Informasi Manajemen yang akan
dibangun, master plan ini yang akan menjadi acuan pembuatan sebuah sistem untuk
jangka waktu tidak terbatas.
2. Integrated, dengan integrasi antar semua bagian
organisasi menjadi satu kesatuan, akan membuat sistem
berjalan dengan efisien dan efektif sehingga kendala-kendala seperti redudansi, re-entry dan ketidakkonsistenan data dapat
dihindarkan, dengan harapan pengguna sistem memperoleh manfaat yang dapat
dirasakan secara langsung, perubahan pola kerja dari manual ke computer akan
menimbulkan efek baik dan buruk bagi seorang tenga medis.
3. Development Team, tim yang membangun Sistem
Informasi Manajemen harus ahli dan berpengalaman di bidangnya, beberapa bidang
ilmu yang harus ada dalam membangun sebuah Sistem Informasi Manajemen yang baik
adalah: Manajemen Informasi, Teknik Informasi, Teknik Komputer, dokter, perawat
dan tentunya orang-orang sudah sudah berkecipung dibidang pengembangan sistem
informasi manajeman khususnya rumah sakit (kesehatan).
4. Teknologi Informasi, ketepatan
dalam memilih Teknologi Informasi sangat penting dalam pembangunan,
komponen-komponen Teknologi Informasi secara umum adalah Piranti Keras (Hardware), Piranti Lunak (Software) dan
Jaringan((Network).
.
Selain mengikuti suatu siklus hidup, dalam pengembangan
sistem informasi, perlu dilakukan beberapa pendekatan, seperti:
1. Sistems Approach, pendekatan sistem
merupakan pendekatan yang memperhatikan sistem informasi sebagai suatu kesatuan
yang utuh terintegrasi dengan semua kegiatan-kegiatan lain di dalam
organisasi. Pendekatan sistem ini juga menekankan pada pencapaian sasaran
keseluruhan dari organisasi, tidak hanya memperhatikan sasaran dari sistem
informasi saja.
2. Top-Down Approach, pendekatan ini
dimulai dari tingkatan atas organisasi (strategic planning level),
yaitu dimulai dengan mendefinisikan sasaran dan kebijakan organisasi. Langkah
selanjutnya adalah melakukan analisis kebutuhan informasi. Setelah
kebutuhan informasi dapat ditentukan, maka proses turun ke penentuan output,
input basis data, prosedur-prosedur operasi dan kontrol. Pendekatan dari
atas ke bawah ini sesuai dengan pendekatan sistem.
3. Modular Approach, pendekatan
moduler memecah-mecah sistem yang rumit menjadi bagian modul-modul yang lebih
sederhana. Sebagai akibatnya, tiap-tiap modul dapat dikembangkan dalam waktu
yang tepat sesuai dengan yang direncanakan, mudah dipahami dan mudah
dipelihara.
4. Evolutionary Approach, pendekatan ini akan menghasilkan suatu sistem yang
mampu beradaptasi dengan perkembangan-perkembangan organisasi di masa yang akan
datang, sehingga didapatkan suatu sistem yang mempunyai biaya pemeliharaan yang
rendah.
.
Secara besar sistem informasi harus dikelompokan pada kelas
rumah sakit dan status rumah sakit,
1.
Rumah Sakit Vertikal
2.
Rumah Sakt Umum Daerah
3.
Rumah Sakit Umum Swasta
4.
Rumah Sakit Spesialist
Dengan dikelompokannya rumah sakit kedalam kelompok-kelompok
diatas guna mempermudah sejauh mana tingkat kebutuhan sistem informasi terutama
yang di dasarkan pada modular, modul-modul yang di gunakan oleh rumah sakit
daearh tentu akan berbeda dengan rumah sakit vertical maupun swasta.
Kendala-kendala yang sering terjadi dilapangan saat
implementasi adalah:
1. Ketidak siapan rumah sakit dalam menerapkan sistem
informasi yang terintergrasi dan berbasi kmputer.
2. Penyajian data yang belum semua menjadi data elektronik
yang akan memudahkan pada proses migrasi data.
3. Komitment yang dilaksanakan secara bersamaan dan
menyelur sehingga menimbulkan kekacaun pada data transakit.
4.
Koordinasi antar unit bagian yang terkesan mementingkan
unit masing-masing.
5.
Berubah-ubahnya kebijakan.
6.
Mengubah pola kerja yang sudah terbiasa dengan manual
ke komputerisasi.
7.
Pemahaman yang belum merata antara SDM terkait,
0 komentar:
Post a Comment